Catatan Kotbah

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)

Friday, February 24, 2006

Katakan Sejujurnya

TERKAM, 23 Februari 2006

"Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat". (Matius 5:37)

Berapa sering kita dihadapkan kepada pilihan untuk berkata sebenarnya atau berkata dusta. Berapa sering juga kita lebih memilih berkata dusta dari pada mengatakan sebenarnya. Bahkan beberapa orang sudah bukan lagi menjadi sebuah pilihan untuk berkata dusta. Dalam dunia hal ini dianggap wajar dan alamiah, tetapi tidak bagi Tuhan!

"Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya". (Amsal 12:22)

KEBOHONGAN MEMBAWA MAUT
Kelihatannya dusta dan bohong tidak berdampak apa-apa, bahkan sebaliknya malah menjadi penyelamat disetiap persoalan. Tetapi, sebenarnya pada saat anda berkata dusta atau bohong, si jahat telah mendapat bagian dalam hidup anda (Matius 5:37). Bukankah Efesus 4:27 berkata, “jangan beri kesempatan kepada Iblis.”, mengapa malah kita memberi tempat bagi si jahat untuk melakukan kehendaknya?

Tahukah anda bahwa Iblis itu adalah pembunuh manusia (Yohanes 8:44)? Kebohongan yang sering diucapkan akan membawa kita kepada maut, sebab Firman Tuhan mengatakan bahwa pendusta itu tempatnya di neraka kekal (Wahyu 21:8). Tidak bisa ditawar lagi, pasti dibinasakan dalam neraka kekal (Mazmur 5:7). Iblis tahu hal ini, karena itu ia membuat kata-kata dusta itu mujarap dan menjadi seperti penyelamat disetiap persoalan kita, “Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang”, kata 2 Korintus 11:14. Jangan menyangka jalan keluar dari si jahat lewat dusta itu tanpa akibat.

Satu kali kita bebohong dan itu membuat persoalan selesai, kedua kali dan ketiga kali kita menjadi semakin biasa, kempat kali dan keseratus kali kita sudah mahir, keseribu kalinya kita telah menjadi pendusta yang cakap. Mungkin bukan setiap perkara kita berkata dusta, tetapi dusta telah menjadi juru penyelamat disetiap persoalan kita. Anda bisa berkata “saya bukan pendusta” tetapi tanpa disadari, saat ada memberi tempat kepada Iblis, ia telah bekerja dengan sangat halus dan tahu-tahu anda telah berada di seberang jurang yang tak terpisahkan (Lukas 16:26, Amsal 14:12). Berhati-hatilah dengan mulut ini. Amsal 18:21 mengatakan bawah hidup dan mati dikuasai oleh lidah, karena itu Raja Daud dalam kuasa Roh Allah mengatakan, "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu." (Mazmur 120:2) karena ia tahu bahwa dusta itu membawa kepada maut. Baca juga Yakobus 3:6.

KEBOHONGAN YANG SUCI
Beberapa orang menyangka bahwa tidak semua dusta itu keji dihadapan Tuhan dan membawa maut. Beberapa orang menyebutnya dengan bohong putih atau bohong kudus seperti yang dilakukan olah orang-orang dalam perjanjian lama. Contohnya Abraham berbohong soal istrinya kepada raja Gerar (Kejadian 20:1-18), Daud berbohong kepada raja Filistin seakan ia gila (1 Samuel 21:10-15) dan mereka lolos dari persoalannya. Beberapa orang menganggap boleh berdusta asalkan untuk kebaikan, kebenaran atau kepentingan bersama, apalagi demi Tuhan.

Sudikah kamu berbohong untuk Allah, sudikah kamu mengucapkan dusta untuk Dia?” (Ayub 13:7) kata Ayub saat membela diri dihadapan taman-temannya.

Ayat tersebut seakan-akan kita diperbolehkan untuk berdusta demi Allah demi kebenaran, dusta yang suci namanya. Tetapi jika kita baca ayat selanjutnya Ayub 13:8-10 menuliskan, “Apakah kamu mau memihak Allah, berbantah untuk membela Dia? Apakah baik, kalau Ia memeriksa kamu? Dapatkah kamu menipu Dia seperti menipu manusia? Kamu akan dihukum-Nya dengan keras, jikalau kamu diam-diam memihak.

Apakah pantas kita memakai nama Allah untuk melakukan dusta jika kita tahu Firman Tuhan diatas tersebut? Pantaskah kita membelaNya dengan kata-kata dusta? Jika kita menggunakan alasan kebenaran atau kebaikan lalu kita berbohong kepada manusia itu sama saja kita sedang mendustai Allah. Allah jijik melihat kata-kata dusta dan bohong (Amsal 12:22), tetapi dengan seenaknya kita berdusta kepada manusia demi kebaikan seakan Tuhan dapat memaklumi perbuatan kita tersebut. Dapatkah Allah dibohongi? Atau sebaliknya, kita yang dibohongi Iblis.

Berbohong untuk kebenaran itu adalah tipu muslihat dari iblis. Bohong putih itu tipu daya si jahat. Jangan mau tertipu. Stop dusta apapun itu bentuknya.

Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran”. (1 Yohanes 2:21)

KETERANGAN ABRAHAM DAN DAUD
Daud berbuat bohong kepada Raja Filistin bukan berarti dibenarkan oleh Allah. Itu tetap dosa walaupun mereka hidup dalam Wasiat Lama. Imamat 19:11 mengatakan, “Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya.” Itu adalah hukum Taurat yang berlaku pada masa itu. Akibatnya terasa sampai sekarang, Filistin adalah satu-satunya negri ditengah Israel yang tidak dapat dikuasai oleh Daud bahkan Sulaiman dan sampai hari ini Palestina merupakan bagian kecil di tengah-tengah Israel yang tidak dapat dikuasai. Itu akibat dari dosa yang dilakukan Daud kepada Raja Filistin. 2 Samuel 21:15 menuliskan bahwa peperangan dengan Filistin sampai membuat Daud letih lesuh. Hal ini tidak tertulis pada peperangan dengan bangsa lainnya.

Abraham sebenarnya bukan berdusta, tetapi tidak berterus terang. Ia tidak berbohong saat mengatakan bahwa Sara itu sudaranya, sebab memang ia saudara tirinya dari lain ibu. Hal ini dijelaskan dalam Kejadian 20:12, “Lagipula ia benar-benar saudaraku, anak ayahku, hanya bukan anak ibuku, tetapi kemudian ia menjadi isteriku.” Walaupun salah telah menggandalkan kekuatannya sendiri tetapi Abraham tidak berdusta. Matius 10:16, kita harus cerdik tetapi tidak mencari jalan keluar yang tidak diperkenan Tuhan seperti dusta.

HATI PENDUSTA
Mereka berkata dusta, yang seorang kepada yang lain, mereka berkata dengan bibir yang manis dan hati yang bercabang.” (Mazmur 12:3)

Kata-kata dusta itu lahir dari hati yang bercabang. Hati bercabang itu adalah hati yang tidak menetap, kadang mencintai Allah, kadang mencintai dunia. Kadang berseru pada Tuhan kadang mencari pertolongan dari dunia bahkan dari paranormal, peramal, dukun dll. Orang seperti ini akan mudah dikerjai oleh si jahat. Matius 5:37 mengatakan jika kita tidak berkata jujur maka sisanya itu berasal dari si jahat.

Jangan mendua, orang seperti itu Yakobus 1:8 katakan tidak tenang hidupnya. Hatinya akan sering gelisah, tidak ada damai sejahtera. Walau tertawa hati bisa merana (Amsal 14:13).

Seseorang berdusta karena dia mengira dari dusta maka persoalannya menjadi beres, dengan dusta maka tujuannya dapat tercapai. Tetapi sebenarnya ia sedang berusaha dengan kekuatannya sendiri (Yeremia 17:5) dan bahkan dengan caranya Iblis. Mereka menjadi kaki tangannya si jahat untuk melakukan lebih banyak kelaliman. Jangan mau dipakai sebagai senjatanya Iblis (Roma 6:13) bukan kebaikan yang akan kita terima tetapi celaka. Ingat ia adalah pembunuh dan itu tujuannya (Yohanes 8:44).

Kalau kita yakin bahwa Allah itu penolong kita (Mazmur 54:6), jangan lagi bercabang hati. Tetapkanlah hati kita dan bertindak dengan iman, sebab Firman Tuhan telah jelas bahwa dengan berkata benar kita tidak akan celaka, malah sebaliknya meraka yang berbohong yang akan binasa (Amsal 19:9).

“…, siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya." (Mazmur 50:23b)

Banyak orang berpikir bahwa dengan berkata jujur maka akan celaka, karena itu lebih baik berbohong. Mereka yang berfikir seperti itu sedang digarap oleh si jahat. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa pertolongan dari Allah selalu tersedia bagi orang jujur, Tuhan sendiri yang menjadi pembela mereka (Amsal 2:7). Jika kita yakin hal ini, mengapa harus berdusta? Jika Tuhan pasti memberi jalan keluar dan pertolonganNya bahkan Ia menjadi pembela kita saat kita berkata jujur, mengapa harus takut lagi berkata jujur? Jangan beri kesempatan pada si jahat. Jangan hati kita mendua dan ragu akan Firman Tuhan dan kuasa Allah, lalu mencari jalan keluar dari si jahat. Celaka! Stop dusta!

“Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” (Yakobus 4:8)

Hati ini harus disucikan dari perkara dosa dan dunia. Jika hati kita penuh dengan sampah dunia ini jangan heran jika kita sering mendua hati dan tidak tetap kepada Allah. Jangan biarkan dunia ini masuk dalam hati kita (1 Yohanes 2:15-16), jangan biarkan filsafa dosa tinggal dalam hati kita. Inilah kuncinya, “Jagalah hatimu dengan segela kewaspadaan karana dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23).

Salam,
Leonardi

Friday, February 10, 2006

Lanjutan 430 tahun

Terima kasih banyak atas pencerahannya, sudah cukup jelas.

Kalau boleh saya simpulkan (tolong dibantu koreksi jika salah)

Abraham terima janji usia 75 tahun, dan pada usia 100 tahun lahir Ishak.
Pada saat Ishak berusia 60 tahun lahir Yakub
Yakub pindah ke Mesir pada usia 130 tahun.
Jadi kalau dihitung dari sejak terima janji sampai Yakub pindah ke Mesir 215 tahun.

Dengan mengacu perhitungan tersebut maka 430 tahun yang dimaksud adalah sejak Abraham terima janji itu sampai dengan Musa membawa keluar bangsa Israel dari Mesir maka kalau dikurangi 215 tahun dari janji kepada pindahnya Yakub ke Mesir berarti 215 tahun sisanya adalah lama bangsa Israel tinggal di Mesir.

Saya coba hitung umurnya Yusuf, pada saat berusia 30 tahun ia dianggat Firaun (Kej 41:46), dan 7 tahun kemudian masuk masa kelaparan (Kej 41:47-48) berarti Yusuf berusia kurang lebih 37 tahun. Pada tahun pertama masa kelaparan (Kej 47:11-13,18), Yakub datang ke Mesir pada saat itu Yakub berusia 130 tahun (Kej 47:8-9) dan 17 tahun kemudian mati (Kej 47:28). Berarti Yusuf berusia kurang lebih 54 tahun pada saat Yakub mati.

Juga diceritakan Yusuf masih hidup saat Makhir cucunya lahir (Kej 50:23). Makhir adalah satu generasi dengan Amram bapaknya Musa. Yusuf meninggal pada usia 110 tahun (Kej 50:22), berarti kurang lebih Makhir lahir itu 73 tahun setelah bangsa Israel pindah ke Mesir (jika diasumsikan Makhir lahir di tahun-tahun akhir hidup Yusuf). Makhir punya anak Gilead, sedang Gilead satu angkatan dengan Musa. Kalau usia Musa waktu membawa keluar bangsa Israel dari Mesir 80 tahun (Kel 7:7) maka masuk akal kalau masa perbudakan di Mesir itu kurang lebih 142 tahun saja yaitu 215 tahun dikurangi 73 tahun hidup Yusuf di Mesir sejak Yakub datang (diasumsikan Yusuf mati dan terjadi perbudakan). Kalau dikurangi usia Musa saat keluar dari Mesir berarti 142 tahun dikurangi 80 tahun ketemu 62 tahun. Kurang lebih seusia itulah Amram melahirkan Musa atau Makhir melahirkan Gilead. Ini lebih dapat dicerna dari pada angka 430 tahun. Masuk akal dan terima kasih.

Demikian pemikiran saya, mohon masukannya.

Salam,
Leonardi

----- Original Message -----
From: andregm
To: kcc-usa@yahoogroups.com
Sent: Friday, February 10, 2006 1:03 AM
Subject: Re: [Kristian-Culture] GA BO'ONG Indeed! [was: Alkitab BOHONG!]

----- Original Message -----
From: "Leonardi Setiono" leonardi@mscindonesia.com

> Maaf saya yang awam banyak tanya... Kalau boleh ulasan angka-angka dan> hitungan itu dibuat lebih terperinci > bisa tidak?. Terus terang saya tertarik, sebab tidak bisa menghitung sendiri. Seperti 350 tahun itu dari mana
> menghitungnya? Lalu lamanya orang israel tinggal dimesir 215 tahun itu dari mana menghitungnya?

Sebetulnya sederhana saja. Dalam Kej. 15:16 Tuhan sudah berkata bahwa "keturunan keempat akan kembali", berarti keturunan keempat terhitung dari sejak Yakub pindah ke Mesir. Perhatikan informasi berikut:
(1) Dari Keluaran 6:15, 17, dan 19 kita mengetahui bahwa silsilah Yakub hingga Musa adalah melalui jalur Yakub - Lewi - Kehat - Amram - Musa; sedangkan umur Lewi, Kehat, dan Amram ber-turut2 adalah 137, 133, dan 137 tahun.

(2) Dari Keluaran 7:7 kita tahu bahwa usia Musa pada saat exodus adalah 80 tahun.

(3) Dari Kejadian 46:11 kita tahu bahwa Kehat sudah lahir pada waktu Yakub pindah ke Mesir.Nah, secara ekstrem anggaplah Kehat baru lahir pada waktu mereka masuk ke Mesir, dan Musa lahir pada tahun terakhir masa hidup Amram, berarti rentang waktu dari saat mereka masuk Mesir hingga exodus dari Mesir = masa hidup Kehat + masa hidup Amram + usia Musa pada waktu exodus = 133 + 137 + 80 = 350 tahun. Ini angka maksimum, artinya tidaklah mungkin keberadaan orang-orang Israel di Mesir mencapai 430 tahun.

Angka 215 tahun lamanya orang Israel tinggal di Mesir hanya bisa dihitung jika kita setuju bahwa angka 430 tahun mencakup masa di Mesir + masa leluhur mereka di Kanaan. Lamanya bapa leluhur mereka di Kanaan dapat dihitung dari informasi dalam Kej. 12:4; 21:5; 25:26; 47:28 sbb:

Abraham menerima janji dan datang di Kanaan pada usia 75 tahun, melahirkan Ishak pada usia 100 tahun, Ishak melahirkan Yakub pada usia 60 tahun, dan Yakub datang ke Mesir pada usia 130 tahun, sehingga rentang waktu tersebut adalah (100 - 75) + 60 + 130 = 215 tahun. Dengan demikian lamanya orang Israel di Mesir adalah 430 - 215 = 215 tahun.

> Keluaran 12:40 saya paham yang saudara tulis tentang kemungkinan terjemahan yang kurang sempurna. Tetapi
> dari banyak terjemahan Alkitab kok semua tidak ada yang menyebutkan tanah Kanaan?

Kalau terjemahan2 yang dimaksud Pak Leo adalah terjemahan yang umum beredar saat ini (seperti Alkitab terbitan LAI, King James Version, Revised Standard Version, dlsb) maka tentu saja semuanya sama karena memang berasal dari satu sumber, yakni teks PL versi Masoret. Hanya terjemahan New King James Version ada tambahan keterangan "{Samaritan Pentateuch and Septuagint read Egypt and Canaan.}".

Jadi bukan terjemahan yang kurang sempurna, melainkan bahwa dalam sekian kali proses penyalinan-ulang kedalam berbagai copy (teks asli/ibrani) terjadi kesalahan2 pada sejumlah ayat, diantaranya ayat Keluaran 12:40, dimana dalam copy yang beredar sebagai Samaritan Pentateuch dan dalam copy yang dipakai untuk penerjemahan kedalam bahasa Yunani (Septuagint), ayat tersebut lengkap berbunyi "Lamanya orang Israel DAN BAPA LELUHUR MEREKA diam DI KANAAN DAN di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun." sedangkan dalam copy yang dipakai untuk kanon versi Masoret, ayat tersebut terpotong menjadi "Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluh tahun.

Bahwa versi lengkap adalah yang benar diperkuat oleh sumber2 non-biblical seperti karya Josephus, Antiquities of the Jews, yang mengatakan: "Mereka (yakni orang2 Israel) meninggalkan Mesir pada bulan Xanthicus, pada hari kelimabelas, 430 tahun sejak bapa leluhur kita Abraham datang ke Kanaan, namun hanya 215 tahun sejak Yakub pindah ke Mesir."

> Kejadian 15:13 saya kurang paham, sebab disana jelas ditulis "menjadi orang asing, diperbudak dan dianiaya
> selama 400 tahun". Saya tidak melihat adanya hubungan antara "menjadi orang asing, diperbudak dan dianiaya"
> dengan saat Ishak menerima hak sulung secara sah sampai Yakub beserta keluarganya keluar dari tanah Kanaan.
> (Itu waktu yang lama 215 tahun - 30> tahun = 185 tahun). Kok kelihatannya hitungannya "dipaksakan".

Lho, kok 215 tahun dikurangi dengan 30 tahun? Malah saya yang jadi bingung.
Jika kita sepakat bahwa angka 430 tahun mencakup masa di Mesir + masa leluhur mereka di Kanaan, maka kita tentu memahami bahwa masa 400 tahun yang dimaksud Tuhan dalam Kej. 15:13 merujuk kepada periode yang sama. Hanya saja dalam ayat ini Tuhan secara spesifik berkata:"..... KETURUNANMU akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, ... dst. ... empat ratus tahun lamanya."dan BUKANnya berkata:"..... MULAI SAAT INI ENGKAU DAN KETURUNANMU akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, ... dst. ... empat ratus tahun lamanya."sehingga dapat disimpulkan bahwa masa 400 tahun itu dimulai dari sejak Abraham memiliki KETURUNAN.

Kapankah saat yang dimaksud Tuhan bahwa Abraham memiliki keturunan? Dengan mengurangi 400 dari 430 tahun kita dapatkan bahwa saat yang dimaksud adalah 30 tahun sejak Abraham menerima janji Tuhan.Nah, Abram berumur 75 tahun ketika menerima janji Tuhan, dan berumur 86 tahun ketika melahirkan Ismael. Selisih waktu disini adalah 86 - 75 = 11 tahun, dan kita tahu bahwa yang dimaksud Tuhan dengan keturunan Abraham bukanlah Ismael.Abraham berusia 100 tahun ketika melahirkan Ishak. Selisih waktu disini adalah 100 - 75 = 25 tahun. Sudah saya jelaskan bahwa pada waktu Ishak lahir sudah ada Ismael sebagai anak sulung dan memiliki hak waris. Status Ishak sebagai ahli waris baru sah ketika Ismael diusir, dan dari selisih 30 - 25 tahun kita tahu bahwa Ismael diusir pada waktu Ishak berusia 5 tahun.Bahwa keturunan Abraham menjadi orang asing dan dianiaya tidaklah harus spesifik mengacu kepada periode perbudakan di Mesir. Selama mereka di Kanaan status Abraham, Ishak, dan Yakub adalah pendatang dan pengelana (tinggal di tenda, bandingkan dengan Ibrani 11:8-9) di tanah asing. Keluaran 6:3 mengatakan bahwa Kanaan adalah "tempat mereka tinggal sebagai orang asing". Selain itu, pada umur 5 tahun Ishak sudah dianiaya Ismael (Kejadian 21:9 versi King James, bandingkan dengan Galatia 4:29) dan perlu diingat bahwa Ismael adalah setengah-Mesir (karena Hagar ibunya adalah perempuan Mesir). Kejadian 43:32 juga mengindikasikan bahwa selama periode di Kanaan sebagai orang asing, mereka (keturunan Abraham hingga Yakub dan anak2nya) dianggap rendah oleh bangsa2 lain termasuk oleh orang2 Mesir.

Sampai disini, semoga tambahan penjelasan ini bisa dimengerti Pak Leo.

Rgds@

Tuesday, February 07, 2006

Tentang 430 Tahun di Mesir

[Mailling List]

Saya bukan ahli alkitab dan itung-itung angka, tetapi setahu saya orang Israel tinggal di Mesir aman-aman saja sampai Yusuf dan Firaun yang berkuasa mati baru penggantinya yang menjadikan orang Israel sebagai budak. Jadi menurut saya Kejadian 12:40 bercerita lama orang Israel tinggal di Mesir sejak masa kelaparan yang melanda seluruh negri sampai dibawa keluar oleh Musa, sedangkan Kejadian 15:13 dan Kisah 7:6 menyebutkan lamanya bangsa Israel sejak menjadi budak di Mesir sampai keluar dari Mesir. Itulah pendapat saya, mungkin ada yang ahli Alkitab bisa kasih pencerahan lebih baik atau lebih benar.

Galatia 3:17 menyebutkan 430 tahun seakan dari Abraham sampai Musa mengenalkan hukum Taurat itu 430 tahun. Saya yakin Paulus berbicara dengan ilham Roh Allah dan tidak salah. Paulus bukan sedang berbicara angka matematis tetapi angka kiasan rohani.

Mengapa Paulus menyebutkan 430 tahun? Sebab Janji itu diberikan kepada Abraham, kemudian diteruskan kepada Ishak bukan pada Ismael dan selanjutnya kepada Yakub bukan pada Esau. Setelah Yakub maka janji itu bukan lagi untuk satu orang tetap untuk 12 keturunan Yakub, semua anak Yakub menerima janji Allah (walau Yehuda mendapat istimewa). Sejak saat itu mereka tidak lagi tinggal di tanah Kanaan tetapi di Mesir selama 430 tahun. Ini adalah masa yang berbeda dengan masa Abraham, Ishak dan Yakub.

Dari tanah Kanaan Yakub pindah ke Mesir, dari tanah perjanjian ke tanah perbudakan selama 430 tahun. Karena itulah dengan ilham Roh, Paulus mengatakan dari janji Allah kepada Abraham (termasuk juga Isak dan Yakub)sampai kepada diturunkannya hukum Taurat itu 430 tahun lamanya. Jangan semua angka dihitung secara matematis, kadang Allah berbicara tentang angka secara rohani yang mempunyai rahasia yang indah. Tidak iseng Paulus menyebutkan angka tersebut, tanpa disebutkan pun maksud ucapan dalam Galatia 3:17 tidak hilang, tetapi dengan diucapkannya 430 tahun maka menegaskan tentang masa hidup di Mesir berbeda dengan masa Abraham Isak dan Yakub di Kanaan.

Apapun juga yang tertulis dalam Alkitab, saya yakin Alkitab tidak pernah bohong dan dari TB dihubungkan ke TL tidak pernah tidak singkron. Kalaupun ada yang tidak dipahami tentu bukan Alkitabnya yang salah tetapi kita saja yang belum mengerti, memang sepintar apa kita ini mau menghakimi tulisan yang diilhamkan Allah? Malah Alkitab menyebutkan:

21 Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil. 22 Orang-orang Yahudi menghendaki tanda dan orang-orang Yunani mencari hikmat, 23 tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, 24 tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. (1 Korintus 1:21-24)

Kalau ada orang yang meragukan isi Alkitab (isinya bohong), ia meragukan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Kristus sebab seluruh isi Alkitab menceritakan Yesus dan karyaNya, baik dulu, kini dan akan datang. Jangan beri kesempatan kepada Iblis untuk berbicara tentang dusta didalam hati dan pikiran anda.

Tetapi kalau sekedar diskusi untuk mencari tahu apa kebenaran dibalik semua yang tidak kita ketahui saya rasa banyak hambaNya yang bisa membantu anda. Tetapi jangan sebut Alkitab BOHONG! Semakin kita selidiki Firman Tuhan semakin banyak rahasia yang dibukakan seperti yang dikatakan Daniel 12:4.

----- Original Message -----
From: andregm To: kcc-usa@yahoogroups.com
Sent: Monday, February 06, 2006 7:45 PM
Subject: [Kristian-Culture] Alkitab BOHONG!

Dear all

Bagi yang concerned silakan buka Alkitab terbitan LAI dan periksabagian-bagian berikut:

(#1) Lamanya orang Israel diam di Mesir adalah empat ratus tiga puluhtahun. (Keluaran 12:40)

(#2) Maksudku ialah: Janji yang sebelumnya telah disahkan Allah, tidakdapat dibatalkan oleh hukum Taurat, yang baru terbit empat ratus tiga puluhtahun kemudian, sehingga janji itu hilang kekuatannya. (Galatia 3:17)
(Note: Janji yang dimaksud Paulus adalah janji Tuhan kepadaAbram, Kejadian 12:1-4)

(#3) Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwaketurunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukankepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratustahun lamanya. (Kejadian 15:13)

(#4) Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadipendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiayaempat ratus tahun lamanya. (Kisah Para Rasul 7:6)

(#5) Keluaran 6:16-20; 1Tawarikh 6:1; 1Tawarikh 23:6-13. Daridata-data ini, yakni mengenai usia keturunan Yakub s/d Musa, dapatdisimpulkan bahwa lamanya Yakub dan keturunannya berdiam di Mesir -- sampaiexodus dari sana dibawah pimpinan Musa -- paling lama hanya sekitar 350tahun!

Well, how do you conclude selain bahwa informasi dalam PL dan PB tidakkonsisten?

Rgds;-)@

Monday, February 06, 2006

Anak Yang Taat

I Petrus 1:14-16

Anak yg taat. Taat kepada siapa?

1. ORANG TUA (Efesus 6:1, Kol 3:20)
Dalam segala hal, bukan satu perkara saja. Ini tidak mudah!

Apa penghambatnya?
Hawa nafsu!
Galatia 5:19 - Ini perbuatan daging
Galatia 5:24 - Harus disalibkan
Jika kita turuti kita akan dibawa kepada segala macam kecemaran /dosa-dosa (Ef 4:19).

Timbul dari mana?
Dari mabuk anggur dunia (Ef 5:18).
Kenikmatan dan kesukaan dari dunia ini dapat membangkitkan nafsu kita.
Rom 13:14 jangan biarkan tubuh daging kita enak/mengenakan tubuh kita. I Petrus 4:1 biarkan menderita.

2. PIMPINAN
Taat pada pimpinan baik secara duniawi atau rohani. Ini perintah Allah.
Dunia - Kol 3:22
Rohani - Ibr 13:17

3. ALLAH
Sudah seharusnya kita taat pada Tuhan (Kis 4:19), lebih dari manusia bahkan ortu atau pimpinan (Kis 5:29). Taat pada Allah, itu taat pada Firman Tuhan. Seluruh Firman Tuhan.

Karena itu dalam ayat 16 dijelaskan taat yang dikehendaki Tuhan adalah menjadi KUDUS sama seperti Allah adalah kudus seluruh hidup kita.

Kudus tidak sama dengan DIBENARKAN. Dibenarkan kita terima sebagai anugrah oleh iman. Sedang kudus adalah karena kita menjahui dosa, mentaati Firman Tuhan atau kehendak Allah.

BERDOA

Apa itu doa?
Berbicara/bercakap-cakap kepada Allah. Kalau terhadap sesama manusia kita bisa langsung berbicara, tetapi berbicara kepada Allah manusia mengistilahkan dengan kata "doa".

Pengkhotbah 5:1 mengatakan bahwa berbicara kepada Allah harus hati-hati, jangan sembrono. Apalagi mengata-ngatai Allah. Jangan!

Mengapa Kita Berdoa?
Kalau kamu punya sahabat/pacar/ortu apakah kita tidak perlu bicara kepada mereka? Terlebih lagi Tuhan yang mana seluruh hidup kita tergantung padaNya.

Kita perlu berdoa. Orang yang tidak mau berdoa itu orang sombong yang meremehkan Tuhan penyelamat kita. Manusia tidak dapat berbuat sesuatu tanpa Tuhan. (Amsal 16:3, 19:21).

Kita berdoa karena Tuhan ingin berbicara dan mendengarkan kita. Tuhan mencintai kita karena itu Tuhan rindu kita berdoa. Lagipula yang diuntungkan juga manusia.

Kapan Tuhan Mau Kita Berdoa
1. Pada saat ada masalah
Tuhan ingin kita mencariNya pada saat badai kelihatan akan datang (Mazmur 32:6-7). Juga pada saat badai itu telah datang (Mazmur 50:15, 31:22-23, 1Petrus 3:12).
2. Pada saat tidak ada masalah
Tuhan ingin kita berdoa setiap hari. Seperti Daud (Mazmur 5:4) pagi dan malam (Maz 4-5). Inilah doa yg dimaksud dalam Matius 6:6. Biasakan doa yg rutin, seperti imam besar.
3. Bahkan setiap saat
Tuhan ingin setiap waktu kita berdoa kepadaNya (Efesus 6:18). Terus-menerus berdoa (1Tes 5:17). Baik dalam Roh maupun akal budi.

Apa yang Kita Doakan/Bicarakan
Lukas 11:1-4 / Matius 6:9-13
1. Akuilah Tuhan
Iman harus ada pengakuan (Roma 10:10). Tuhan patut dibesarkan dan diagungkan.
2. Mintalah
Tuhan menyuruh kita meminta walau Tuhan tahu sebelum kita minta (Matius 6:8).
3. Jauhkan dari dosa
Mintalah tolong dijauhkan dari dosa, diberi kekuatan. Ingat tanpa kekuatan doa kita mudah jatuh dalam pencobaan (Matius 26:41).

Untuk Siapa Kita Berdoa
1. Dirikita sendiri
Masalah kita, kebutuhan, kekawatiran, isi hati, keinginan, pikiran, rencana, cita-cita, kegembiraan, sukacita kita dll.
2. Orang Kristen didekat kita
Tuhan menghendaki kita berdoa untuk orang2 kudus (Roma 8:27).
3. Orang berdosa didekat kita
Tuhan juga menghendaki kita berdoa bagi keselamatan orang berdosa. Ini namanya doa syafaat.

Bagaimana Kita Berdoa
1. Menenangkan diri
1 Petrus 4:7 mengatakan pertama kita harus menguasai diri dan jadi tenang baru bisa berdoa.

2. Dengan iman yg bulat
Kemudian berdoa dengan iman, jangan bimbang (Yakobus 1:6-8, Matius 21:22). Yakinlah bahwa Tuhan pasti akan mamberi seakan kamu telah menerimanya (Markus 11:24).

3. Memakai nama Kristus
Berdoalah/mintalan didalam nama Tuhan Yesus, niscaya Bapa akan mengabulkan doa kita (Yohanes 16:23-24).

4. Dengan bantuan RohKudus
Apa yg tidak dapat diucapkan, isi hati yg terdalam dan segala yg bahasa manusia tidak dapat menjabarkannya, RohKudus akan menolong (Roma 8:26).

Syaratnya Agar Didengar
1. Tidak hidup dalam dosa (Yohanes 9:31) Karena dosalah yang menghambat doa kita (Yasaya 59:2).

2. Meminta yang baik (Mazmur 66:18) dan sesuai hati Allah (1 Yohanes 5:14). Bukan untuk hidup foya-foya menuruti hawa nafsu (Yakobus 4:3).

3. Jangan berharap pada yang lain, selain Tuhan (Mazmur 33:18, 71:5, 39:8). Karena Tuhan itu pencemburu dan tanda tidak ada iman. Jangan pernah berani berharap pada manusia (Yesaya 2:22) apalagi setan.

Yakabus 5:16 - Doa orang benar, didoakan dgn yakin. Besar kuasanya.
AMIN.

Pria Sejati

(Terkam 5/9/03)

Mazmur 119:9

Pria sejati adalah pria yg sadar akan dirinya bahwa ia adalah seorang pria.

Apa hebatnya pria?
Kejadian 2:18, 21-22, 24
Pria diciptakan Tuhan pertama kali, baru kemudian perempuan.

1 Korintus 11:8-9 Pria diciptakan bukan karena perempuan tetapi perempuan yg diciptakan karena pria.

Hanya pria yang dihitung dalam perhitungan di perjanjian lama.

Tetapi bukan berarti pria lebih unggul dari wanita (1Korintus 11:11-12).

1Korintus 16:13 wanita juga disuruh menjadi pria secara rohani.

Mengapa kita bahas ini?
1Korintus 11:3 Pria adalah kepala wanita. Pria diciptakan menjadi pemimpin wanita. (Pamimpin diatas pria adalah Kristus, Matius 23:10).

Seorang pria sejati harus dapat menjadi:
1. JADI PEMIMPIN
1Korintus 11:3
Bukan semua harus jadi pemimpin secara pangkat duniawi. Tetapi jiwa pemimpin harus ada. Ini adalah jiwa laki-laki.

1a. Pemimpin = pelayan
Lukas 22:26-27. Pemimpin itu pelayan. Dalam dunia pemimpin itu dilayani dan minta dihormati. Tetapi dalam Tuhan, pemimpin itu pelayan.

1b. Pemimpin serahkan dirinya
Kejadian 2:24, Efesus 5:31. Ayat ini indah. Pria pemimpin/kepala wanita, tetapi pria yang meninggalkan orang tuanya datang pada wanita.

Ini rahasia besar (Efesus 5:32), seperti Kristus menyerahkan diriNya dikayu salib untuk jemaatNya (Efesus 5:25), demikian pria sejati terhadap wanita. Mencintai sampai mati.

2. JADI PAHLAWAN
Bilangan 1:2-3, 26:2
Hanya laki-laki yang berperang, bukan perempuan. Seorang pria sejati harus dapat menjadi pahlawan. Syaratnya menjadi pahlawan:

2a. Dewasa rohani
Usia dewasa menurut perjanjian lama adalah 20 tahun. Dewasa artinya dapat memikul tanggung jawab rohani, dituntut lebin.

2b. Sanggup berperang
Pria sejati tidak takut berperang. Tentu melawan iblis (Efesus 6:12). Lawanlah iblis (Yakobus 4:7, 1Petrus 5:8-9) dan kalahkanlah dia bersama Tuhan. Pria sejati tidak menjadi bulan-bulanannya iblis.

2c. Jadi pahlawan tidak cukup hanya laki-liki dewasa dan sanggup berperang saja.
Pahlawan adalah seorang pria dewasa yang mencetak/membuat kemenangan bersama Tuhan, karena Tuhanlah pahlawan perang (Mazmur 15:3).

Daud memiliki 37 pahlawan yg gagah perkasa telah melakukan tindakan pahlawan (2Sam 23:8-39).

Apa itu perbuatan pahlawan:
1. Amsal 24:11 Selamatkan orang berdosa dari cengkraman iblis. Jadi saksi dan beritakan injil.
2. Yudas 1:23 Selamatkan saudara seiman dari kesalahan dan dosa.

3. JADI TERANG
Matius 5:16
Pria sejati menerangi sekitarnya dangan perbuatan baiknya, kaadilan dan kebenaran Allah (Efesus 5:9-10). Tidak hidup sembrono tetapi segala sesuatu diuji apa sesuai FT atau tidak.

Pria sejati hidupnya tidak seenaknya, tetapi hidup jadi terang dengan hidup sesuai FT (Mazmur 119:9).

Tidak pantas Pria Sejati berbuat:
1. Bicara kotor/cabul
Efesus 5:3-4 Tidak boleh. Ingat bahwa semua keluarnya dari hati (Matius 15:18), karena itu orang yg suka bicara kotor/cabul hatinya juga kotor/cabul. Amsal 4:23 jagalah hatimu atau hidupmu hancur.

2. Berbuat cabul
Bicara saja jangan apalagi berbuat. Jangan berani-berani berjinah, 1Korintus 6:16,18 disebut dosa istimewa, dosa yg mengikat.

Masturbasi/onani itu dosa. Tidak ada pria onani tanpa berkayal, membayangkan sosok wanita. Ini sudah termasuk berjinah kata Tuhan Yesus (Matius 5:27-28).

3. Berkelahi (panas hati)
Mazmur 37:8-9, jangan mudah panas hati dan berkelahi. Itu bukan jantan/pria sejati. Amsal 25:28 berkata seperti kota telanjang tanpa tembok. Tidak ada baiknya amarah manusia (Yakobus 1:19-20).

Marah, benci, berkelahi, membunuh bukan perbuatan pria sejati. Amsal 16:32 menguasai diri itu lebih dari pahlawan.

4. Menyombongkan diri
1Samuel 2:3
Tidak pantas manusia itu sombong karena semuanya juga dari Tuhan (2Korintus 4:7) dan atas anugrah Tuhan (Yakobus 1:17). Sombong itu dosa kata Amsal 21:4 dan pasti direndahkan (Mat 23:12, Yes 2:11). Tidak juga benar walau alasannya mencari jati diri.

Lukas 16:15 apa yg dikagumi manusia dibenci Allan. Mau cari pujian atau ingin dikagumi manusia? Jangan! (Filiphi 2:3, 1Tesalonika 2:6).

5. Tidak menjaga mata
Matius 6:22-23, mata jahat maka seluruh tubuh kita tertular jahat. Jaga tontonan pria sejati. Jauhkan dari kekerasan, kemewahan, percabulan. Jika tidak dijaga maka jangan haran jika Yakobus 1:14-15 terjadi. Dicobai daging sendiri sampai dosa.

Itulah Pria Sejati...!





Kebangkitan Orang Mati

Mengapa perlu tahu?
1. Supaya tahu rahasia kematian
Mati bukan akhir segalanya tetapi awal kehidupan kekal (Yoh 5:28-29).
Setiap orang pasti mati (Ibr 9:27)
ALKITAB MENGATAKAN MATI ITU:
  1. Tidur, Yoh 11:11, 1Tes 4:14, Dan 12:2. Suatu saat akan bangun.

  2. Pindah dari kemah fana ke rumah kekal, Maz 103:15, 2Kor 5:1.

  3. Pergi ke negri kekal tidak kembali lagi, Ayub 7:9-10, 16:22.

2. Supaya tidak hidup sembarangan
Karenatahu ada kebangkitan untuk dihakimi, maka hidup lebih berhati-hati dan bersiap sedia selalu, 1Kor 15:19, 32b.

3. Menjadi penghiburan dan harapan
Jangan sedih ditinggal mati saudara yg beriman, 1Tes 4:13-18. Tapi celaka jika saudara mati dalam dosa.

Mengapa bangkit?
1. Karena roh itu kekal
Roh itu sifatnya kekal, pribadi kita ada didalam roh.

2. Karena hidup sesungguhnya
Hidup sesungguhnya hidup kekal. Manusia punya waktu hidup fana hanya sebentar (Maz 90:10). Dari hidup fana ke kekal melewati KEMATIAN.

Hidup sesungguhnya itu:
  1. Suatu kali pasti bangkit (Kis 24:15, Yoh 5:29, Dan 12:2).

  2. Sesudah bangkit tidak bisa mati karena hidup kekal tidak ada kematian.

  3. Tempatnya tertentu, surga atau neraka. Tidak bisa memilih sebab ditentukan Tuhan berdasar hukumNya.

  4. Tidak bisa tukar tempat dan tidak bertemu lagi selamanya (2Tes 1:9, Yas 65:17).

Jenis Kebangkitan
1. Kebangkitan sementara
Bangkit dari mati di dunia ini lagi, suatu saat akan mati lagi, seperti Lazarus, Tabita dan Eutikus.

2. Kebangkitan kekal
Bangkit dari mati untuk kekal (Yoh 5:28-29, Kis 24:15, Dan 12:2).
MACAM KEBANGKITAN KEKAL
1. Kebangkitan orang benar, disebut Kebangkitan Pertama (Wah 20:5-6). Terdiri dari 3 tahap seperti panen (1Kor 15:23).
  1. Panen Buah Sulung, (Kol 1:18, Ul 18:4) yaitu Kristus dan beberapa orang suci Perjanjian Lama (Mat 27:52-53). Terjadi pada saat Yesus mati di kayu salib.

  2. Panen Besar/Raya, (1Tes 4:16-17). Terjadi pada saat Tuhan Yesus datang kedua kali tahap pertama. Semua orang benar yang mati sebelum Tuhan datang dibangkitkan.

  3. Panen Sisa, ( Ul 24:21, Yes 17:6, 24:13). Terjadi pada saat Tuhan Yesus datang kedua kali tahap kedua mengalahkan antikris dan memisahkan kambing dan domba. Semua orang yg beriman yang mati jaman antikris (Wah 13:7), termasud 2 saksi akan dibangkitkan.
2. Kebangkitan orang berdosa, disebut kebangkitan Kedua (Wah 20:5-6). Hanya sekali terjadinya untuk semua orang segala jaman. Tidak sama waktunya dgn orang benar.

Bagaimana proses kebangkitan?
  1. Pada saat mati, tubuh, jiwa dan roh terpisah. Roh kebali kepada Tuhan (Pengk 12:7) dan tubuh kembali ke pada tanah/dikubur

  2. Pada waktu kebangkitan saat mendengar suara Tuhan, roh kembali kepada sisa tubuh dan bangkit

  3. Bangkit dengan Tubuh Kemuliaan (1Kor 15:35-37) seperti Yesus memiliki daging dan tulang (Luk 24:39).

Termasuk manakah kita?
1. Orang Berdosa
2. Orang Beriman biasa
3. Orang Beriman saat Tuhan datang
4. Orang Beriman yg sempurna.

AMIN

Saturday, February 04, 2006

Pemberita Injil

Roma 10:13-16
Berseru - percaya - mendengar - memberitakan - diutus.

Roma 10:13
Setiap orang yg berseru pada Tuhan akan diselamatkan. Ini bukan asal bersaru Tuhan, Tuhan seperti Lukas 6:46. Tetapi yang dimaksud dijelaskan di ayat sebelumnya, Rom 10:9-10. Mengaku dengan mulut dan percaya di hati. Karena itu dalam 2Tim 2:19, dikatakan yang berseru pada Tuhan harus meninggalkan kejahatan. Jika percaya maka kita taat dan melakukan kehendakNya.

Roma 10:14
Kita harus percaya dahulu baru bisa mengaku Yesus adalah Tuhan. Untuk percaya kita harus dengar beritaNya. Berita keselamatan ini adalah berita bahwa Yesus adalah Tuhan dan Ia mati dan bangkit bagi kita.

Tuhan tulis ayat ini supaya kita tahu bahwa tidak ada orang yg diam-diam selamat. Harus ada orang yang memberitakan keselamatan itu.

Roma 10:15
Siapa yang memberitakan berita keselamatan dlm Kristus? Mereka yang diutus. Siapa yg diutus? Kita, Yohanes 20:21 murid-muridNya. Dikanal dengan Amanat Agung yaitu amanat pengutusan Matius 28:19-20.

Sudahkah kita merasa diutus? Diutus kemana?

Kita diutus seperti domba ditengan serigala (Mat 10:16). Tetapi jangan kawatir, sebab Tuhan lengkapi juga dengan kuasa yang besar (Markus 16:15-18). Saat diutus Tuhan Yesus memberi kita Roh Kudus (Yoh 20:21-22), itulah kuasa dari Tuhan (Kisah 1:8).

Semua perkataan kita jadi penuh dengan kuasa seperti Yesus (Luk 4:23) dan Tuhan sendiri yg akan meneguhkan kesaksian kita dgn tanda-tanda dan mujizat kata Ibrani 2:4. Kita cukup hanya buka mulut dengan hati yg suci dan tulus tidak ada maksud tersembunyi (1Tes 2:4-6). Selebihnya pekerjaan Tuhan.

Jangan jadi hamba yang jahat, yang tidak berbuat apa-apa malahan penuh dengan kejahatan. saat tuannya datang ia akan dibinasakan (Matius 24:45-51)

Rom 10:16
Tidak semua orang mendengar berita Injil Kristus menjadi percaya. Hanya mereka yang mendapat karunia dari Tuhan. Matius 16:16-17, Bapa yang di Surga yang mengaruniakannya pada Petrus dan juga kita semua. (Yoh 17:6-9). Seperti ada tertulis kita diselamatkan karena kasih karunia bukan perbuatan kita (Efesus 2:8-9).

Karena itu dalam Matius 10:14 dikatakan jika mereka tidak mau menerima berita keselamatan itu, tinggalkan. Tidak perlu buang waktu. Kebaskan debu dari kaki sebagai peringatan. Tidak semua orang akan selamat. Hanya mereka yg mau menerima berita injil.

Tetapi janji Tuhan atas seisi rumah tetap berlaku (Kis 16:31). Jika dirumah kita ada yg belum percaya, doakan dan beritakan berita injil.

Keselamatan akan datang jika seseorang percaya di dalam hati dan mengaku dengan mulutnya. Setelah itu kamu akan melihat buahnya (Mat 3:8).

Selanjutnya:
Jadikan mereka muridKu kata Tuhan Yesus. Ajarkan tentang kebenaran dan hidup didalamNya seperti Kristus telah hidup. Ini juga penting, Roma 10:1-3 mengatakan mereka tidak takluk pada hukum Allah. Bisa disesatkan iblis (2Tes 2:10-12).

Setelah bertobat harus tumbuh menjadi seperti kristus. Murid akan menjadi seperti gurunya (Mat 10:25).

End.

MENYAMBUT YESUS

Matius 2:7-12

Saat Tuhan Yesus lahir. Ia disambut olen 3 orang majus dan juga para gembala (Luk 2:8-20). Kita juga ingin menyambutnya.

Natal mengingatkan kita hari yg gembira menyambut kelahiranNya.

Kini Tuhan Yesus telah kembali ke Surga. Ia pasti akan kembali lagi. Sambutlah juga kedatanganNya.

Bagaimana kita menyambut Tuhan?
Dalam Matius 10:40 mengatakan bahwa jika kita ingin menyambut Tuhan, sambutlah saudara seiman kita. Termasuk juga anak-anak kecil (Mat 18:5) jangan remehkan dan pandang bulu (Yak 2:9). Tidak ada kaya atau miskin, besar atau kecil sambutlah semua didalam Tuhan.

Matius 25:35-40 menasihati kita untuk salalu ingat bahwa menyambut Tuhan itu berarti menyambut mereka yang memiliki Kristus.

Karena itu sambutlah semua orang didalam Tuhan tidak peduli bagaimanapun keadaannya. Orang baru bertobat, orang kecil, bodoh atau pintar semua harus kita pandang sebagai Yesus yg pantas kita sambut.

Jangan cari enak sendiri, tapi buatlah sesuatu keuntungan bagi saudara kita kata I Korintus 10:24,33.

Apa yg menjadi kelebihan kita gunakanlah untuk menolong mereka yang kurang (Rom 15:1-2). Perbuatan itu seperti kepada Yesus, jangan sampai kamu dicela.

Galatia 6:2, baiklah kita saling menolong satu sama lain. Menyambut mereka seperti Kristus, walaupun kelihatannya, kecil, miskin, bodoh, lemah dan tidak pantas. Tapi ia bukan ia lagi melainkan Kristus didalamnya. (II Korintus 5:16).

Kolose 3:23, apapun yg kita kerjakan kerjakan dgn sungguh seperti untuk Tuhan bukan manusia.

Mari kita bersama-sama menyambut Tuhan. Lihat kiri dan kananmu...





Wednesday, February 01, 2006

Diutus Dari Semula

FT 30-01-2005
DIUTUS DARI SEMULA
Yeremia 1:4-8

Yeremia 1:4-5
Sebelum kita ada, Tuhan telah mengenal kita. Sejak dalam kadungan Tuhan sudah menyiapkan kita (Galatia 1:15). Semua yang berada disini adalah special. Kalian bukan sedang berada dirumah nonton TV atau di mall-mall tapi disini. Apa kalian sadar?

Roma 9:11-14, menjelaskan bahwa Allah telah memilih orang yang layak dan patut dipilih bukan berdasar perbuatan baiknya atau kehebatannya (Efesus 2:8-9). Tuhan mencintai Yakub, membenci Esau sejak sebelum mereka lahir, bukan karena parbuatan meraka (Roma 9:15-16).

Ingat tentang undangan pesta kawin raja dalam Matius 22:8-10 bukan oleh karena kepantasannya mareka masuk. Demikian juga dengan kita. Kita telah dipilih jangan seperti Matius 22:11-13.

Kita dikenal Allah bukan ditakdirkan untuk selamat sejak dari kandungan. Roma 8:29 (KJV). Allah mengenal kita sebelum lahir sampai mati kita, Allah sudah tahu tentang kita. Karena itu Allah mencintai Yakub dan membenci Esau.

Kita seperti Yakub atau Esau?
Tapi kita ada disini, Yeremia 1:5 mengatakan bahwa sebelum kita lahir Allah telah menyiapkan kita (menguduskan), sampai saat ini, kita disiapkan Allah. Firman Tuhan hari ini adalah bagian persiapan Allah (Yohanes 17:17). Jangan biarkan FT yg didengar lalu begitu saja.

Kita dibentuk menjadi serupa dengan Kristus (Kolose 3:9-10). Dalam segala sagi hidup setiap hari. Anda mau disiapkan?

Untuk Apa?
Untuk ditetapkan menjadi alat-Nya. Tuhan ingin memakai kita yg telah dikenalnya sejak dari kandungan. Tuhan yang memilih kita bukan kita kata Yohanes 15:16

Kita dituntut untuk menghasilkan buah sesuai dengan bagian kita masing-masing (1 Korintus 12:18) di dalam bagian kita, kita akan dapat bertumbuh (Efesus 4:16).

Apa Bagian Kita?
Bagian kita ada didepan kita, disekitar kita. Lampu untuk menerangi sekitarnya (Matius 5:15). Seperti Yesus diutus untuk melayani di Israel (Matius 15:24) dan yang lain ditempat lain (Kis 22:21). Masing-masing mendapat bagian pekerjaan yg harus diselesaikannya (Yohanas 4:34). Amsal 20:13 mengatakan buka mata kita dan kamu akan melihat tugas itu dan selasaikan sampai akhir (2 Timotius 4:6-8).

Jangan tidur aja jadi orang kristen. Lakukan pekerjaanmu, Tuhan sudah siapkan (Efesus 2:10). Cari tahu apa bagian kita yg telah disiapkan Tuhan.

Juga jangan ingini bagiannya orang lain (1 Korintus 12:17), nanti kita tidak bisa bertumbuh dan malah bantut.

Ada pelayanan gereja atau organisasi, ada juga pelayaan pribadi keduanya kita memiliki bagian tugas yg harus kita jalani. Lebih lengkap lihat diklat PD.

Yeremia 1:6-7
Masih muda belum pandai bicara. Allah tidak cari orang pandai bicara. Yeremia, Musa (Kel 40:10), Petrus (Kis 4:13) dan masih banyak lagi, mereka bukan pandai bicara. Bahkan orang bodoh dapat dipakai Tuhan kata 1 Korintus 1:27.

Allah juga memakai orang dari sejak muda. Bukan usia dan pengalaman yang membuat kita bisa, tapi Tuhan. 1Timotius 4:12, jadilah teladan bagi orang tua. Orang muda akan banyak dipakai diakhir jaman ini (Kis 2:17).

Jangan kita banyak alasan dan syarat. Merasa tidak mampu. Ya memang kita semua tidak mampu. Hanya oleh Roh Allah saja kita mampu (Zakharia 4:6). Ini pekerjaan Allah bukan manusia (2 Korintus 3:5-6). Yohanas 3:34 mengatakan akan dicurahkan Roh Allah dgn tak terbatas pada orang yg diutusnya. Yesaya 61:1-4 inilah pekerjaan Roh Allah secara garis besarnya.

Yeremia 1:8
Karena itu dalam Yeremia 1:8 dikatakan jangan kita takut sebab Roh Allah beserta dgn kita. Bukan kata-kata kita yg kita ucapkan, bukan perbuatan kita, kita bisa semua sebab pekerjaan Allah (2 Korintus 3:5-6) dan kita hanya alat. Paulus katakan seperti bejana tanah liat yg simpan permata (2 Korintus 4:7).

Karena itu jangan takut pergi dan berbicara (Yer 1:7), sebab ada kuasa di mulut kita (Yeremia 1:9). Firman ada dimulut kita kata Roma 10:8 dan Tuhan akan meneguhkannya (Ibrani 2:4). Asal kita tidak cari muka atau hormat atau pujian (Yohanes 7:18). Seperti anak-anak Skewa (Kis 19:13-16).

Lakukanlah maka kamu akan melihat pekerjaan Allah dihidupmu. Pergi dan katakanlah. Jangan takut salah, asal hati ini tulus bukan cari diperkenan manusia (Galatia 1:10).

Sebagai ayat penutup Efasus 5:14-17. Bangunlah dan biarkan Kristus barsinar dalam hidupmu. Waktu yg tersadia tidak banyak.

Amin.

Yudas, Ada Apa Denganmu?

FT 17-05-2005
YUDAS, ADA APA DENGANMU?
Lukas 22:2-6

TIDAK DISANGKA
Lukas 22:4, Tidak ada yang dapat menyangka Yudas Iskariot diam-diam berunding untuk mencari jalan bagaimana menyerahkan Tuhan Yesus, yang selama 3 tahun telah bersama-sama dan telah melihat segala pekerjaanNya. Aneh, dan Mengapa?

Beberapa banyak orang mengatakan sebab uang (Matius 26:15), Yudas Iskariot, seperti yang ditulis oleh Alkitab bahwa ia sendiri yang berinisiatif untuk menyerahkan Tuhan Yesus kepada Imam-imam dan ahli Taurat yang sangat membenci Tuhan Yesus dan ingin membunuhNya (Lukas 22:2). Tidak ada tawaran, tetapi Yudas sendiri yang menawarkan kepada mereka.

Dugaan uang penyebabnya diperkuat dengan kenyataan bahwa Yudas sering mencuri uang kas yang dipegangnya (Yohanes 12:6). Dan selalu uang dan uang yang menjadi pertimbangannya, termasuk saat melihat Maria meminyaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya (Yohanes 12:3-4). Baiklah memang ia seorang pancuri dan cinta uang, tetapi dari mana lahirnya ide dan kenekatan seperti itu? Menyerahkan Yesus demi uang. Tuhan, Mesias dan Gurunya. Tiga tahun bersama-sama, mendengar Firman dan melihat tanda-tanda dan mujizat.

PIHAK KETIGA
Dalam Lukas 22:3 dikatakan ,"Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu."

Ternyata Iblis ikut andil dalam semuanya ini. Iblis yang memberi ide kata Yohanes 13:2. Dan seperti halnya kita oleh Roh Kudus yang tinggal didalam kita, kita memperoleh keberanian yang luar biasa (Kisah Para Rasul 4:31) seperti yang diperbuat oleh nelayan tak berpendidikan, Petrus dengan beraninya berbicara tentang Yesus didepan Mahkama Agama yang membenci Yesus setelah Roh Allah tinggal didalamnya (Kisah Para Rasul 4:13). Juga Raja Saul punya ide dan kenekatan yang luar biasa dengan menombak Daud yang sedang bermain kecapi didepannya saat Iblis masuk kedalamnya (1 Samuel 18:10-11, 19:9-10), demikian juga dengan Yudas Iskariot dengan nekat dan ide yang tidak wajar telah mendatangi Imam-imam dan ahli Taurat untuk menukar Yesus dengan uang setelah iblis hinggap didalamnya.

Bagaimana seorang murid Yesus, salah satu dari dua belas rasul yang dipilih (Lukas 6:12-16) dapat dihinggapi oleh Iblis? Bahkan dua kali, pertama sebelum Paskah (Lukas 22:3) dan kedua pada saat perayaan Paskah (Yohanes 13:27). Ia seorang RASUL. Lukas 9:1-6 menceritakan dimana Yesus mengutus Yudas Iskariot dengan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang dari sakit sambil memberitakan injil dari kota ke kota yang lain. Luar biasa, ia ada saat Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang, empat ribu orang, berjalan diatas air, meredakan badai, membangkitkan Lazarus dan banyak pekerjaan yang dilihat dan dialami Yudas yang bernama Iskariot. Apakah semua tidak ada artinya baginya?

Terang tidak dapat bersatu dengan gelap (II Korintus 6:14), Iblis tidak dapat masuk jika ada Roh Allah didalamnya. Tetapi jika kita hidup dalam daging (Roma 8:7-8), itu sama saja dengan mengusir Roh Allah, karena mereka saling bertentangan (Galatia 5:17). Pintu bagi kejahatan dan iblis terbuka melalui daging ini. Karena itu Efesus 4:27 mengatakan,"dan jangalah beri kesempatan kepada iblis" Jangan bukakan pintu baginya.

Sekali iblis diberi kesempatan, maka ia akan bekerja dengan baik untuk menyeret anak Allah kedalam dosa dan kehancuran. Iblis adalah pembunuh manusia sejak semua (Yohanes 8:44). Jangan mau ditipu oleh Iblis!

Yudas memberi kesempatan dengan membuka hatinya bagi uang, seperti yang dikatakan oleh Matius 6:21, "Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada." Rasul yang lain berkata "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (Matius 19:27). Yudas bukannya meninggalkan segala sesuatu tetapi malah mengumpulkan sebanyak mungkin harta dan kekayaan dan berkata kepada Imam kepala, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" (Matius 26:15).

Bebarapa banyak orang kristen telah berbuat seperti Yudas, bukannya ia meninggalkan segala sesuatu untuk memperoleh hidup kekal, tetapi malah mencari untung dari sesama orang kristen, mencari untung di gereja, mengumpulkan kekayaan dengan bekerja keras, tidak kenal waktu bahkan waktu bersekutu dan beribadah. Berbicara tidak lagi seperti seseorang murid Kristus (1 Petrus 4:11, Kolose 3:16-17), melainkan kata-kata yang diucapkan penuh trik dan kebohongan demi pekerjaan demi uang (demi studi atau sekolah, demi pacar, demi teman).

Apakah sekarang ini kita berkata kepada dunia, "Apa yang kamu berikan, supaya aku mengurangi sedikit ibadah dan pelayananku?" Perbuatan kita yang menjawabnya. Ataukah kita berkata kepada Tuhan, "Aku telah meninggalkan segala sesuatu didunia ini untuk mengikut Engkau." Filipi 3:7-8, Paulus mengataka segala sesuatu didunia ini adalah sampah dibanding dengan apa yang akan Kristus berikan. Sekali lagi perbuatan kitalah yang menjawabnya.

Jangan menjadi seperti Yudas dengan memberi kesempatan Iblis masuk dalam diri kita, dalam hidup kita lewat hati yang penuh dengan perkara duniawi. Tidak sadarkah bahwa Yudas bukannya menjual Yesus seharga tiga puluh uang perak, melainkan ia sedang menjual dirinya sendiri seharga tiga puluh uang perak. Nyawanya telah dijual demi dunia ini, seperti ada tertulis, "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:25-26)

HARGA YANG DIBAYAR
Tiga puluh uang perak adalah harga yang harus dibayar untuk mematahkan tongkat Kemurahan Allah (Zakaria 11:10-12). Tiga puluh uang perak adalah lambang pengkianatan umat Allah. Yudas yang menerima uang itu tidak sadar ia telah diupah untuk mematahkan tongkat Kemurahan Allah dalam hidupnya. Demikian juga dengan kita, yang telah menukar Kristus dengan tiga puluh uang perak. Jangan karena pekerjaan, uang, pacar, studi dan lain-lainnya didunia ini kita mengorbankan Kristus, menjual Kristus.

Didalam Lukas 22:2 dan 6, jelas tertulis bahwa mereka melakukan tanpa setahu orang banyak. Tetapi Allah tahu, "Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi." (Ayub 34:21-22). Jangan dikira Allah tidak tahu kalau semua orang tidak tahu. Manusia bisa dikelabui dengan doa yang indah, kata-kata bijak, pengorbanan dan air mata tetapi Allah melihat sampai dalam hati (1 Samuel 16:7). Jangan jual Tuhan mu dengan tiga puluh uang perak. Setelah sadar semuanya telah menjadi sia-sia (Matius 27:3-8). Uang itu ditukarkan dengan kuburan orang asing, kuburan orang yang tidak pulang ke negri yang kekal (Yeremia 22:10,12).

Tetapi orang yang meninggalkan segala sesuatunya untuk Tuhan, pada saat ia jatuh dan menyesalinya, tidak sisa-sia. Lukas 22:31-32, "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Sungguh beda dengan Yudas yang telah mematahkan tongkat kemurahan Allah dengan tangannya sendiri. Ia mati gantung diri dan jatuh perutnya terbelah isinya keluar saat ia menyesalinya (Kisah Para Rasul 1:18).

Yudas-yudas, ada apa dengan kamu. Ia percaya kepada kemurahan dan kebaikan Tuhan Yesus, ia percaya juga pada kuasaNya. Karena itu ia berani menjual Yesus dengan keyakinan Ia akan dapat membebaskan diriNya sendiri dan juga akan mengampuni perbuatannya. Tetapi sayang, ternyata Yesus tidak dapat (tidak mau) membebaskan diriNya dan malah dihukum mati. Yudas terkejut tetapi terlambat. Banyak orang kristen seperti Yudas, barmain-main dengan kemurahaan Allah padahal sesungguhnya ia sedang menimbun murka Allah (Roma 2:4-5). Jangan dikira pada saat kita jatuh bangun dalam dosa, pada saat kita berbuat dosa dengan sadar, dan dengan yakin Allah akan mengampuni lagi saat minta ampun, akan selamat. Ingat Samson, pada saat ia bermain-main dengan dosa, padahal ia tahu Dehlila sedang berusaha menangkapnya, tetapi dibiarkannya dan terus main-main, saatnya akan tiba, "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. (Hakim-hakim 16:20) Jangan main-main dengan dosa, jangan tukar Kristus dengan dunia ini. Ingat tiga puluh uang perak untuk membeli kematian Yudas.

Salam,
Leonardi Setiono

Benih Firman Allah

FT 13-03-2005 Kelas Petrus, SM Petemon

"Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. (Lukas 8:11-15)


PINGGIR JALAN
Lukas 8:12
Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.

Ini cerita tentatang orang yang telah mendengar kebenaran Firman Tuhan tetapi mereka tidak mau mempercayainya. Mereka datang ke gereja dan mungkin ada ditengah-tengah kita, tetapi baginya semua agama itu sama saja dan dapat membawa kepada keselamatan. Firman yang disampaikan setiap minggunya hanya melewati telinganya saja tidak masuk dalam hatinya.

Orang tersebut dalam II Timotius 3:5 dikatakan, "Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!"

Jangan dikira semua orang kristen yang datang kegereja itu akan diselamatkan. Apalagi yang mengaku kristen tetapi tidak pernah kegereja. Keselamatan itu bukan status, keselamatan itu anugrah dan kita menerimanya dengan iman seperti yang tertulis dalam Efesus 2:8, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah". Jadi jika kita tidak percaya akan berita injil, bagaimana kita bisa disebut selamat sedangkan Firman Tuhan dalam Lukas 8:12 mengatakan mereka "tidak diselamatkan".

Bangsa Israel yang dilepaskan dari perbudakan Mesir telah berjalan selama 40 tahun di padang gurun untuk menuju negri perjanjian, tetapi mereka semua akhirnya mati dan tidak ada angkatan mereka yang masuk kedalam negri perjanjian tersebut, bahkan dengan bersumpah Allah memastikan angkatan tersebut tidak masuk ke negri kekal tersebut (Ibrani 3:7-11, Bilangan 32:10-13). Mengapa dan apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan tentang mereka? Ibrani 3:19 menuliskan demikian, "Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka."

Firman Tuhan yang kita dengar atau baca jangan hanya selalu melewati telinga kita, setelah itu lupa. Firman itu harus masuk sampai kedalam hati kita, Yakobus 1:21 mengatakan, "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu."

Firman Tuhan itu harus kita terima dalam hati kita dengan lemah-lembut, bukan dengan keras atau keraguan. Tidak peduli siapapun yang menyampaikan, apakah masih kecil, atau baru belajar atau bekas orang dursila asalkan ada Roh Allah didalamnya (Yohanes 3:34), Tuhan pakai mulutnya. Bahkan binatang seperti keledai dapat dipakai Allah (2 Petrus 2:16). Firman Tuhan menasihati kita, bahwa dari buahnya kita mengenali orang, apakah itu palsu atau dari Allah (Matius 7:16-19). Jangan hanya karena tidak suka atas orangnya lalu kita menolak Firman Tuhan. Sayang jika Firman itu dicuri oleh Iblis.

Karena itu buang segala sesuatu yang kotor dan jahat dari hati kita. Hati manusia itu penuh dengan perkara kotor dan jahat kata Matius 15:19, tanpa ada yang mengajari, Kain, dari dalam hatinya melahirkan pembunuhan manusia pertama (Kejadian 4:6-8). Jika hati manusia sekotor dan sejahat itu bagaimana dapat menerima Firman Tuhan dengan lemah lembut?

Tetapi syukur kepada Allah, Yehezhiek 36:25-27 mengatakan, "Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya."

Hati yang baru yang dijanjikan Tuhan merupakan kehidupan baru (Efesus 4:22-24), dimana kita dapat menerima dengan lemah lembut Firman Tuhan dan mentaatinya. Dengan hati yang baru kita dapat memelihara rahasia iman (I Timotius 3:9).

Seperti halnya Yohannes Pembaptis diutus kedunia ini untuk meluruskan jalan bagi Tuhan Yesus (Lukas 7:27), demikian juga dengan hati yang baru merupakan jalan bagi kita untuk memperoleh keselamatan yang dari Allah. Seperti yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus dalam Lukas 3:3-6,

Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan."

Baptisan air yang diajarkan oleh Yohenas Pembaptis adalah penggenapan Yehezkiel 36:25-26 untuk mempersiapkan dan meluruskan jalan bagi Tuhan Yesus. Mempersiapkan hati-hati yang dapat menerima Firman Allah dan mentaatiNya. Meluruskan hati kita yang berlekuk-lekuk, berliku-liku. I Petrus 3:21 mengatakan, "Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah."

Pada saat Tuhan Yesus menyampaikan berita keselamatan, mereka yang telah dibabtis oleh Yohanes Pembaptis segera percaya kepadaNya sedangkan mereka yang menolak "hati yang baru" tidak dapat percaya kepadaNya. Hal ini jalas diceritakan dalam Lukas 7:29-30.

Hati ini adalah sumber kehidupan. Tidak salah jika Amsal 4:23 mengatakan, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." Sebab mereka yang tidak mau menjaga hatinya dari perkara kotor dan jahat Firman Tuhan dalam 1 Timotius 1:19 mengatakan "imannya kandas". Seperti bangsa Israel yang keluar dari Mesir, tak satupun yang selamat sebab imannya telah kandas… Bukankah Allah sendiri yang mengatakan bahwa mereka angkatan yang memiliki hati sesat (Ibrani 3:9).


TANAH BERBATUAN
Lukas 8:13
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad.

Adalah gambaran orang kristen yang hanya senang mendengar Firman Tuhan tetapi tidak melakukannya. Tuhan Yesus pernah menceritakan sebuah perumpamaan yang tertulis dalam Lukas 6:47-49,

"Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."

Keduanya kelihatan sama, tetapi saat banjir datang, saat pencobaan datang, saat penindasan dan aniaya, dikucilkan dan disingkirkan karena Kristus, segera ia meninggalkan imannya. Mungkin masih tetap kristen dan ke gereja, tetapi ia telah mati, hidup tidak lagi menurut Firman Tuhan, sebagaimana dunia menuntut seperti itulah ia hidup. Bahkan mungkin ada yang telah berpindah agama. Yakobus 2:26 mengatakan tentang mereka, "Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati."

Setelah kita mengetahui Firman Tuhan, maka Tuhan menuntut kita mentaatinya, mungkin kelihatan aneh dan berat bagi kita jika kita melakukannnya, tetapi seperti yang dikatakan oleh Roma 1:17, kebenaran itu bertolak dari iman dan memimpin kepada iman. Saat kita membaca atau mendengar Firman Tuhan, maka akan timbul iman (Roma 10:17) dan pada saat kita melakukan dan mentaati Firman Tuhan tersebut maka iman yang tersebut menjadi nyata dan semakin nyata, seperti yang dikatakan oleh Yakobus 2:22, "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna."

Hal itu sama seperti kita sedang menaman pondasi yang kokoh bagi rumah kita sehingga pada saat badai datang kita tetap berdiri teguh didalam iman. Karena kita melihat iman yang nyata.

Mendengar Firman Tuhan itu baik, beberapa orang malah senang mendengarkan kebenaran Firman Tuhan, apalagi jika banyak pembukaan rahasia Allah yang dalam-dalam. Tetapi untuk mentaati seluruh Firman Tuhan (Yakobus 4:17), beberapa orang menyeleksinya dengan akal pikiran, mana yang patut dilakukan dan mana yang hanya merupakan sedap-sedapan telinga (Markus 6:20, II Timotius 4:3). Oleh karena itu, Tuhan katakan mereka "tidak berakar" sebentar saja oleh pencobaan segera bersungut-sunggut, menyalahkan Tuhan dan bahkan sampai murtad meninggalkan Tuhan.

Jangan hanya menjadi pendengar saja, jadilah pelaku Firman. Yakobus 1:22 mengatakan, "Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." Seakan-akan beriman, tetapi sebenarnya tidak masuk hitungan Allah. Merasa dirinya sebagai orang yang diselamatkan, tetapi Firman Tuhan dalam Yohanes 3:36 mengatakan sesungguhnya murka Allah masih tetap ada diatasnya. Jangan bodoh, mendengar itu baik, bahkan pilihan terbaik kata Lukas 10:39-42 dan Pengkotbah 4:17 tetapi mentaati Firman Allah itu jalan untuk masuk dalam Kerajaan Allah (Matius 7:21-23), jalan kepada Bapa di Surga (Yohanes 14:6 Yohanes 1:14).

Tuhan katakan dalam 1 Korintus 3:11-13, bahwa bangunan iman kita suatu kali pasti akan diuji dan diuji dengan api, apakah kita membangun dengan kokoh atau tidak akan nyata kelak. Masa pencobaan itu akan menimpa setiap orang kristen. Satu kebenaran yang harus kita ingat, bahwa walau pencobaan itu datang tetapi tidak akan melibihi kekuatan kita, Allah tidak mengijinkan iblis mencobai lebih dari kekuatan kita, itu janji Tuhan dalam 1 Korintus 10:13. Berdoa dan berjaga-jagalah agar kita tidak jatuh pada saat pencobaan datang (Matius 26:41). Tetapi jikalau kita dapat melewatinya, Yakobus 1:12 mengatakan, "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia."


SEMAK BERDURI
Lukas 8:15
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Jika yang jatuh di tanah berbatuan adalah mereka yang mendengar Firman Tuhan dan tidak melakukannya, maka yang ditabur di semak berduri adalah mereka yang mendengar Firman Tuhan dan juga melakukannya. Mereka mentaati Firman Tuhan dalam hidupnya. Mencocokan hidupnya dengan kebenaran. Mereka betumbuh!

Tetapi ada tiga hal yang membuat mereka tidak berbuah. KEKAWATIRAN, KEKAYAAN dan KENIKMATAN HIDUP. Tiga hal ini yang sering kali menghambat pertumbuhan orang kristen dan membuat mereka tidak menghasilkan.

KEKAWATIRAN
Firman Tuhan dalam Matius 6:27 mengatakan, "Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?"

Kawatir ini sering kali membuat anak Tuhan panik dan mencari jalan sendiri. Mereka tidak dapat melihat apa yang tidak kelihatan. Seperti pelayan Elisa yang kawatir dan panik saat melihat kepungan Raja Aram dalam II Raja-raja 6:15-17, setelah matanya celik ia melihat perlindungan dan pemeliharaan Allah yang luar biasa. Demikian juga dengan kita, kawatir atas hidup ini, atas masa depan kita atau atas penghidupan kita. Mintalah mata kita dicelikan oleh Tuhan.

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7)

Berdoalah dan berserulah pada Tuhan, Ia pasti akan menolong kita (Mazmur 50:15). Hidup kita didunia ini hanyalah sementara, fana dan sia-sia. Untuk apakah kita kawatir atas dunia ini yang akan binasa sementara Allah berjanji akan memelihara kita (Lukas 12:22-31), dan tidak akan membiarkan atau meninggalkan kita sendirian (Ibrani 13:5). Imannuel Allah beserta kita.

Jangalah masalah kekawatiran dunia ini membuat kita tidak dapat berbuah. Membuat kita mencari jalan lain, membuat kita menunda melaksanakan kehendak Allah.

KEKAYAAN
Firman Tuhan dalam Amsal 23:4 mengatakan, "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini."

Semua orang ingin kaya, bahkan banyak pendeta mengajarkan berkat dan kekayaan. Tetapi sesungguhnya Firman Tuhan malah berkata "Jangan bersusah payah menjadi kaya" Jelas dan tidak dapat dibantah. Jika keinginan untuk menjadi kaya itu ada didalam hati kita, maka benarlah apa yang tertulis dalam I Timotius 6:9-10,

"Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."

Beberapa banyak orang kristen yang telah bertumbuh, hidup mentaati Firman Tuhan, tetapi saat uang itu datang dan mengalir dan terhambat dan tersendat maka ia mulai mengejar "kekurangan" itu bahkan dengan segala cara yang "halal" dengan "hanya" mengorbankan waktu ibadah, waktu saat teduh dan waktu bersekutu. Tetapi sesungguhnya ia telah mengorbankan segala-galanya (Lukas 9:25). Ia lupa bahwa ia tidak kekurangan, bahwa ia kecukupan dalam segala sesuatu (II Korintus 9:8), makan, minum, pakaian, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan lainnya. Orang kristen yang terjebak dalam keinginan kaya, mereka hanya mengejar kesia-siaan (Amsal 23:4-5). Tidak akan pernah dapat puas walau berkecukupan tetapi selalu merasa kurang dan kurang dan kurang (Pengkotbah 5:10).

Tidak ingatkah bahwa Tuhan yang membuat manusia kaya (1 Samuel 2:7, Ulangan 8:17-18). Ia juga yang membuat manusia ini atau itu yang menikmati kekayaannya, walaupun ia dapat mengumpulkan kekayaan yang berlimpah, tetapi mereka yang dapat menikmati hanya mereka yang beroleh anugrah (Pengkotbah 6:2, 1 Timotius 6:17).

Jangan karena mengejar kekayaan kita meninggalkan ibadah kita, saat teduh kita dan persekutuan kita. Cukuplah dengan apa yang ada (Ibrani 13:5), sebab kita sebenarnya tidak kekurangan dan malah berkelimpahan. Waktu ini berharga jangan dikorbankan hanya untuk mencari uang lebih (1 Petrus 4:2).

KENIKMATAN HIDUP
Tipu daya iblis adalah menawarka kenikmatan dalam hidup ini. Kenikmatan atas apa? Kenikmatan hidup sama dengan kenikmatan daging. Kata nikmat hanya untuk daging ini.

Banyak orang kristen yang diberkati, hidup lebih baik, lebih makmur dan dapat menikmati hidup ini tentu saja di dunia. Mereka yang telah menikmatinya akan sulit meninggalkannya, mereka yang telah hidup enak akan sulit untuk hidup sengsara. Orang ini seperti yang diceritakan dalam Lukas 5:39, "Dan tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."

Kenikmatan hidup di dunia ini dapat membuat api anak padam. Lambat laun ia semakin dekat dengan dunia, lambat laun dia semakin jauh hatinya dari Bapa. Bukankah sudah tertulis dalam I Yohanes 2:15-16, "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." Kenikmatan hidup ada tipu daya iblis.

Jangan ingin hidup enak didunia ini, Firman Tuhan mengajarkan agar kita berjalan di jalan sempit (Matius 7:13-14), jalan yang penuh dengan sengsara salib dan penyangkalan diri (Lukas 9:23). Tetapi seperti halnya anggur tua, siapa yang telah menikmati kenikmatan hidup di dunia ini akan sulit untuk memikul salib dan menyangkal diri.

Kisah Para Rasul 14:22 malah menyebutkan, "… dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara" Sengsara bagi daging ini dan tidak malah melazatkan daging ini kata Roma 13:14.

Jangan bodoh, kita tahu apa maksud iblis (II Korintus 2:11), ia ingin agar kita menikmati daging ini dan membuat keinginan daging ini menjadi semakin kuat sehingga sesuai dengan Roma 8:5-8, kita akan semakin jauh dari Allah dan akhirnya binasa didalam kenikmatan dunia (Roma 8:13, Yohanes 8:44). Jangan suka hidup enak!


TANAH YANG BAIK
Lukas 8:16
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan."

Tuhan menghendaki kita menjadi "tanah yang baik" sehingga benih Firman Tuhan yang ditaburkan didalam "hati yang baru" dapat bertumbuh dan menghasilkan buah didalam kebenaran.

Satu kata yang penting dari menghasilkan buah adalah KETEKUNAN. Beda tanah yang baik dengan tanah bebatuan adalah pada batunya. Pencobaan yang dialami dapat membuat mereka yang disebut "Tanah Bebatuan" menjadi murtad dan meninggalkan Tuhan, sebaliknya "Tanah yang Baik" malah menjadi jalan untuk menghasilkan buah. Yakobus 1:2-4 mengatakan,

"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."

"Tanah yang baik" tidak akan putus asa dan gentar menghadapi pencobaan, menghadapi apapun juga didalam hidup ini. Mereka selalu tekun dan tetap mengikuti langkah Tuhan Yesus. Baik itu gembira, sedih, kelimpahan, kekurangan, aniaya, penghiburan dan kematian ketekunan itu tercermin dalam setiap hidupnya. Seringkali orang kristen gagal menghasilkan buah dan menermia janji Allah sebab mereka mudah putus asa, mudah kecewa dan tidak sabar menanti janjiNya. Firman Tuhan dalam Ibrani 10:36 mengatakan, "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu." Tidak malah sebaliknya setelah kita mentaati Firman Tuhan yang kita dengar kita menjadi tukang tagih janji seakan akan ketaatan kita mahal harganya. Pantaskah kita seperti itu? Apakah Tuhan lalai menepati janjiNya (II Petrus 3:9)? Lihat Ayub, walau dalam pencobaan ia tetap tekun mencari Allah dan Allah tidak meninggalkanNya (Yakobus 5:11). Pernyataan yang luar biasa dari Ayub dalam Ayub 23:10-12, menjadi teladan ketekunan kita mengiring Yesus, dalam kondisi apapun juga. Bertekunlah!

TEKUN adalah kata yang penting dalam mengiring Yesus. Jangan abaikan itu! Terlebih pada masa-masa akhir ini, Firman Tuhan dalam 2 Timotius 3:1 mengatakan bahwa pada akhir zaman akan datang masa-masa yang sukar, pencobaan akan semakin berat dan Gereja Tuhan akan masuk pada penghakiman, penampian (1 Petrus 4:17), semua telah dinubuatkan, dan Wahyu 14:12 mengingatkan mereka yang hidup di akhir masa ini, "Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus"

Sebagai akhir, ingatlah selalu saat perjalanan kita mengiring Tuhan, saat kita membangun rumah iman ini, semua itu memerlukan KETEKUNAN. Tidak otomatis, tidak instan dan tidak sama dengan waktu yang kita harapkan, tetapi Tuhan tidak pernah meninggalkan kita dan Ia tidak lalai menepati janjiNya. Tetap taat Firman Tuhan apapun juga tantangannya!

Salam Damai Sejahtera,
Leonardi Setiono