Catatan Kotbah

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)

Wednesday, February 01, 2006

Yudas, Ada Apa Denganmu?

FT 17-05-2005
YUDAS, ADA APA DENGANMU?
Lukas 22:2-6

TIDAK DISANGKA
Lukas 22:4, Tidak ada yang dapat menyangka Yudas Iskariot diam-diam berunding untuk mencari jalan bagaimana menyerahkan Tuhan Yesus, yang selama 3 tahun telah bersama-sama dan telah melihat segala pekerjaanNya. Aneh, dan Mengapa?

Beberapa banyak orang mengatakan sebab uang (Matius 26:15), Yudas Iskariot, seperti yang ditulis oleh Alkitab bahwa ia sendiri yang berinisiatif untuk menyerahkan Tuhan Yesus kepada Imam-imam dan ahli Taurat yang sangat membenci Tuhan Yesus dan ingin membunuhNya (Lukas 22:2). Tidak ada tawaran, tetapi Yudas sendiri yang menawarkan kepada mereka.

Dugaan uang penyebabnya diperkuat dengan kenyataan bahwa Yudas sering mencuri uang kas yang dipegangnya (Yohanes 12:6). Dan selalu uang dan uang yang menjadi pertimbangannya, termasuk saat melihat Maria meminyaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu yang mahal harganya (Yohanes 12:3-4). Baiklah memang ia seorang pancuri dan cinta uang, tetapi dari mana lahirnya ide dan kenekatan seperti itu? Menyerahkan Yesus demi uang. Tuhan, Mesias dan Gurunya. Tiga tahun bersama-sama, mendengar Firman dan melihat tanda-tanda dan mujizat.

PIHAK KETIGA
Dalam Lukas 22:3 dikatakan ,"Maka masuklah Iblis ke dalam Yudas, yang bernama Iskariot, seorang dari kedua belas murid itu."

Ternyata Iblis ikut andil dalam semuanya ini. Iblis yang memberi ide kata Yohanes 13:2. Dan seperti halnya kita oleh Roh Kudus yang tinggal didalam kita, kita memperoleh keberanian yang luar biasa (Kisah Para Rasul 4:31) seperti yang diperbuat oleh nelayan tak berpendidikan, Petrus dengan beraninya berbicara tentang Yesus didepan Mahkama Agama yang membenci Yesus setelah Roh Allah tinggal didalamnya (Kisah Para Rasul 4:13). Juga Raja Saul punya ide dan kenekatan yang luar biasa dengan menombak Daud yang sedang bermain kecapi didepannya saat Iblis masuk kedalamnya (1 Samuel 18:10-11, 19:9-10), demikian juga dengan Yudas Iskariot dengan nekat dan ide yang tidak wajar telah mendatangi Imam-imam dan ahli Taurat untuk menukar Yesus dengan uang setelah iblis hinggap didalamnya.

Bagaimana seorang murid Yesus, salah satu dari dua belas rasul yang dipilih (Lukas 6:12-16) dapat dihinggapi oleh Iblis? Bahkan dua kali, pertama sebelum Paskah (Lukas 22:3) dan kedua pada saat perayaan Paskah (Yohanes 13:27). Ia seorang RASUL. Lukas 9:1-6 menceritakan dimana Yesus mengutus Yudas Iskariot dengan kuasa untuk mengusir setan dan menyembuhkan orang dari sakit sambil memberitakan injil dari kota ke kota yang lain. Luar biasa, ia ada saat Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang, empat ribu orang, berjalan diatas air, meredakan badai, membangkitkan Lazarus dan banyak pekerjaan yang dilihat dan dialami Yudas yang bernama Iskariot. Apakah semua tidak ada artinya baginya?

Terang tidak dapat bersatu dengan gelap (II Korintus 6:14), Iblis tidak dapat masuk jika ada Roh Allah didalamnya. Tetapi jika kita hidup dalam daging (Roma 8:7-8), itu sama saja dengan mengusir Roh Allah, karena mereka saling bertentangan (Galatia 5:17). Pintu bagi kejahatan dan iblis terbuka melalui daging ini. Karena itu Efesus 4:27 mengatakan,"dan jangalah beri kesempatan kepada iblis" Jangan bukakan pintu baginya.

Sekali iblis diberi kesempatan, maka ia akan bekerja dengan baik untuk menyeret anak Allah kedalam dosa dan kehancuran. Iblis adalah pembunuh manusia sejak semua (Yohanes 8:44). Jangan mau ditipu oleh Iblis!

Yudas memberi kesempatan dengan membuka hatinya bagi uang, seperti yang dikatakan oleh Matius 6:21, "Karena dimana hartamu berada, disitu juga hatimu berada." Rasul yang lain berkata "Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?" (Matius 19:27). Yudas bukannya meninggalkan segala sesuatu tetapi malah mengumpulkan sebanyak mungkin harta dan kekayaan dan berkata kepada Imam kepala, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" (Matius 26:15).

Bebarapa banyak orang kristen telah berbuat seperti Yudas, bukannya ia meninggalkan segala sesuatu untuk memperoleh hidup kekal, tetapi malah mencari untung dari sesama orang kristen, mencari untung di gereja, mengumpulkan kekayaan dengan bekerja keras, tidak kenal waktu bahkan waktu bersekutu dan beribadah. Berbicara tidak lagi seperti seseorang murid Kristus (1 Petrus 4:11, Kolose 3:16-17), melainkan kata-kata yang diucapkan penuh trik dan kebohongan demi pekerjaan demi uang (demi studi atau sekolah, demi pacar, demi teman).

Apakah sekarang ini kita berkata kepada dunia, "Apa yang kamu berikan, supaya aku mengurangi sedikit ibadah dan pelayananku?" Perbuatan kita yang menjawabnya. Ataukah kita berkata kepada Tuhan, "Aku telah meninggalkan segala sesuatu didunia ini untuk mengikut Engkau." Filipi 3:7-8, Paulus mengataka segala sesuatu didunia ini adalah sampah dibanding dengan apa yang akan Kristus berikan. Sekali lagi perbuatan kitalah yang menjawabnya.

Jangan menjadi seperti Yudas dengan memberi kesempatan Iblis masuk dalam diri kita, dalam hidup kita lewat hati yang penuh dengan perkara duniawi. Tidak sadarkah bahwa Yudas bukannya menjual Yesus seharga tiga puluh uang perak, melainkan ia sedang menjual dirinya sendiri seharga tiga puluh uang perak. Nyawanya telah dijual demi dunia ini, seperti ada tertulis, "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Matius 16:25-26)

HARGA YANG DIBAYAR
Tiga puluh uang perak adalah harga yang harus dibayar untuk mematahkan tongkat Kemurahan Allah (Zakaria 11:10-12). Tiga puluh uang perak adalah lambang pengkianatan umat Allah. Yudas yang menerima uang itu tidak sadar ia telah diupah untuk mematahkan tongkat Kemurahan Allah dalam hidupnya. Demikian juga dengan kita, yang telah menukar Kristus dengan tiga puluh uang perak. Jangan karena pekerjaan, uang, pacar, studi dan lain-lainnya didunia ini kita mengorbankan Kristus, menjual Kristus.

Didalam Lukas 22:2 dan 6, jelas tertulis bahwa mereka melakukan tanpa setahu orang banyak. Tetapi Allah tahu, "Karena mata-Nya mengawasi jalan manusia, dan Ia melihat segala langkahnya; tidak ada kegelapan ataupun kelam kabut, di mana orang-orang yang melakukan kejahatan dapat bersembunyi." (Ayub 34:21-22). Jangan dikira Allah tidak tahu kalau semua orang tidak tahu. Manusia bisa dikelabui dengan doa yang indah, kata-kata bijak, pengorbanan dan air mata tetapi Allah melihat sampai dalam hati (1 Samuel 16:7). Jangan jual Tuhan mu dengan tiga puluh uang perak. Setelah sadar semuanya telah menjadi sia-sia (Matius 27:3-8). Uang itu ditukarkan dengan kuburan orang asing, kuburan orang yang tidak pulang ke negri yang kekal (Yeremia 22:10,12).

Tetapi orang yang meninggalkan segala sesuatunya untuk Tuhan, pada saat ia jatuh dan menyesalinya, tidak sisa-sia. Lukas 22:31-32, "Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Sungguh beda dengan Yudas yang telah mematahkan tongkat kemurahan Allah dengan tangannya sendiri. Ia mati gantung diri dan jatuh perutnya terbelah isinya keluar saat ia menyesalinya (Kisah Para Rasul 1:18).

Yudas-yudas, ada apa dengan kamu. Ia percaya kepada kemurahan dan kebaikan Tuhan Yesus, ia percaya juga pada kuasaNya. Karena itu ia berani menjual Yesus dengan keyakinan Ia akan dapat membebaskan diriNya sendiri dan juga akan mengampuni perbuatannya. Tetapi sayang, ternyata Yesus tidak dapat (tidak mau) membebaskan diriNya dan malah dihukum mati. Yudas terkejut tetapi terlambat. Banyak orang kristen seperti Yudas, barmain-main dengan kemurahaan Allah padahal sesungguhnya ia sedang menimbun murka Allah (Roma 2:4-5). Jangan dikira pada saat kita jatuh bangun dalam dosa, pada saat kita berbuat dosa dengan sadar, dan dengan yakin Allah akan mengampuni lagi saat minta ampun, akan selamat. Ingat Samson, pada saat ia bermain-main dengan dosa, padahal ia tahu Dehlila sedang berusaha menangkapnya, tetapi dibiarkannya dan terus main-main, saatnya akan tiba, "Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas." Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. (Hakim-hakim 16:20) Jangan main-main dengan dosa, jangan tukar Kristus dengan dunia ini. Ingat tiga puluh uang perak untuk membeli kematian Yudas.

Salam,
Leonardi Setiono

0 Comments:

Post a Comment

<< Home