Catatan Kotbah

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (2 Timotius 3:16)

Wednesday, March 21, 2007

Hidup Dalam Kesukaran

Ayat bacaan : Mazmur 73:21-24

Pernakah anda kecewa? Kecewa setelah lama anda mengiring Tuhan Yesus dan melayaniNya tetapi seakan Tuhan tidak pernah tolong dalam setiap kesukaran. Setelah mentaati FirmanNya dan melakukan kehendakNya tetapi tetap saja persoalan itu menghadang jalan kita. Benarkah Allah tidak menolong kita? Benarkah Allah seperti itu, tidak peduli dengan kita walau kita telah melakukan kehendakNya? Jawabnya adalah tidak benar! Allah itu setia (I Korintus 1:9, Ulangan 32:4). Ia peduli dan siap untuk menolong kita. TanganNya selalu terulur untuk menolong dan menopang kita.

Sebelum anda menjadi kecewa dan tawar hati oleh sebab hal tersebut diatas, mari kita lihat apa yang ditulis dalam Ibrani 10:36 “Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” Begitu jelas ayat ini mengatakan bahwa setelah apa yang kita perbuat untuk Allah, kita memerlukan satu langkah lagi, yaitu ketekunan untuk mendapatkan semua yang Ia janjikan.

Berapa dari kita sering lupa untuk tekun menanti janji Tuhan, untuk tekun didalam iman, tekun menuruti perintah Allah, tekun mencari Dia. Terkadang kita cenderung ingin mendapatkan tanpa perlu kita bertekun atau bersusah-susah didalam Tuhan. Tekun itu bukan hanya sepenggal tindakan, kitab Roma 5:2-5 dijelaskan bagaimana pengharapan kita tidak mengecewakan karena ketekunan kita. Memang didalam ketekunan itu ada penderitaan. Penderitaan itulah yang akan mengolah dan membentuk kita sehingga ketekunan, pengharapan dan iman kita menjadi sempurna.

Firman Tuhan dalam surat Ibrani tersebut dengan sejelas-jelasnya mengatakan bahwa untuk memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kita perlu tekun. Apakah anda saat ini sedang dilanda kecewa dan tawar hati terhadap Tuhan, karena janji Allah yang seakan tidak kunjung datang sementara kita telah merasa begitu setia melakukan kehendak Allah? Pertama-tama periksalah diri anda apakah ada ketekunan didalamnya, seperti yang dikatakan oleh surat Ibrani tersebut?

Tekun itu bukan nganggur dan tidak berbuat apa-apa. Seorang yang tekun belajar atau tekun bekerja apakah ia menganggur saja dan tidak berbuat apa-apa? Atau hanya cukup satu kali saja belajar atau bertindak dalam pekerjaan? Mereka akan dengan giat, rajin, ulet dan pantang menyerah didalam belajar maupun bekerja, itulah ketekunan.

Jika Tuhan sudah berjanji maka Ia pasti akan menepatiNya, walau kelihatannya tidak mungkin (Lukas 1:37 dan 18:27). Tuhan ingin melihat ketekunan kita dahulu dalam mencari Dia. Pada akhir jaman Tuhan mengingatkan kita dalam Wahyu 14:12, “Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.” Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa TEKUN itu penting sekali. Karena itu bertekunlah dan tetaplah dengan rajin melakukan kehendak Allah.

Sekali lagi tangan Tuhan itu tidak pendek dan cukup panjang untuk menolong kita, Tuhan pasti menepati janji-janjinya. Ia tidak pernah berdusta (Bilangan 23:19 dan Ibrani 6:17-18), FirmanNya pasti akan dilakukannya, Ia bukan pembohong (Roma 9:28 dan Yesaya 55:11). Jangan kawatir tetang pertolongan Tuhan, hanya saja bertekunlah.

Dan satu hal lagi alasan mengapa kita tidak segera mendapatkan pertolongan dan janji Tuhan. Dalam Yesaya 59:1-2 di tuliskan sebagai berikut, “Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaranNya tidak kurang tajam untuk mendengarkan; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan dari terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.”

Perlu kita sadari, Allah tidak dapat bekerja dalam diri seorang berdosa. Jika dalam kesesakan, dalam kesulitan kita kita malah bukan bertekun mencari dan melakukan kehendakNya tetapi malah berbuat dosa, anda telah membacanya diatas. Tuhan tidak dapat mendengar seruan anda Pengkotbah 9:18 dan Yeremia 5:25 mengatakan bahwa perbuatan dosa yang kita perbuat, tanpa kita sadari telah merusakan hal-hal yang indah dan telah menghambat segala pekerjaan Tuhan dalam diri kita, termasud pertolonganNya. Karena itu janganlah berbuat dosa lagi, segeralah bertobat (I Yohanes 1:9).

Sebagai akhir renungan ini, saya ingatkan sekali lagi. Bertekunlah dalam mencari Tuhan dan melakukan kehendakNya sambil menjaga diri kita supaya jangan kita berbuat dosa kepadaNya Tuhan pasti akan menepati janjiNya dan menjawab dari Surga dengan kemenangan yang gilang-gemilang. Amin.

GOD IS GOOD

Leonardi Setiono
(Renungan yang aku tulis saat remaja)

0 Comments:

Post a Comment

<< Home